Sunday 30 March 2014

Gurihnya Nasi Ulam Ibu Yoyo Begitu Menggugah Selera

http://ift.tt/eA8V8J

Suara.com - Salah satu makanan khas Betawi, Nasi Ulam mungkin sudah sangat jarang kita temui.


Makanan ini memang kurang populer dibandingkan nasi uduk atau lontong sayur betawi.


Namun, Anda tak perlu khawatir karena makanan tradisional yang rasanya gurih dan lezat ini masih bisa dijumpai di sebuah Gang kecil bernama Gang Dogol, di Jalan Karet Pedurenan, Jakarta Selatan.


Di lokasi yang letaknya berada di belakang Mal Ambasador tersebut terdapat kedai sederhana bernama “Nasi Uduk dan Nasi Ulam Ibu Yoyo”. Di kedai inilah nasi ulam otentik Betawi ini dihidangkan.


Mengapa disebut otentik? Karena menurut Komala, penjual Nasi Uduk dan Nasi Ulam Ibu Yoyo, nasi ulam ada dua jenis yaitu nasi ulam basah dan kering.


Nasi ulam basah, kata dia, sudah dimodifikasi oleh pengaruh Tionghoa. “Campurannya adalah nasi putih dengan taburan kacang tanah, bihun goreng, bawang goreng, kemangi, kemudian diguyur kuah semur yang gurih dan manis,” ceritanya kepada Suara.com.


Sedangkan nasi ulam asli Betawi, lanjut Komala, termasuk jenis nasi ulam kering. Campurannya, kata dia, nasi putih, taburan serundeng kelapa dengan bumbu rahasia yang merupakan resep turun temurun, kemangi, timun, dan kacang hijau tanpa diguyur kuah.


Nah, nasi ulam kering inilah yang disajikan oleh Kedai Nasi Uduk dan Nasi ulam Ibu Yoyo. Anda dapat merasakan gurihnya serundeng kelapa yang dicampur oleh bumbu rahasia khas Ibu Yoyo.


Tak hanya serundeng yang membuat nasi ini terasa gurih, Anda juga dapat melengkapinya dengan pilihan berbagai lauk pauk yang tersedia di Kedai Ibu Yoyo.


Ada semur daging, semur tahu, semur telur, semur jengkol, telur balado, goreng ayam, goreng tempe, goreng ikan, presmol ikan kembung dan empal ikat sapi.


Semua lauk pauknya ini tak hanya lezat dan empuk, tetapi juga beraroma semerbak khas rempah yang begitu menggugah selera. “Resepnya karena kami memasaknya dengan menggunakan kayu bakar untuk mempertahankan rasa aslinya. Selain itu, nasi akan beraroma lebih harum dibandingkan memasak dengan kompor modern,” cerita Komala.


Lezatnya masakan tradisional Jakarta ini, dapat Anda nikmati dengan harga sangat terjangkau.


Bagaimana tidak, sepiring nasi ulam dihargai Rp5000. Sedangkan untuk lauk pauknya bervariasi. Untuk semur daging, goreng ayam, dan empal ikat harganya Rp12.000. Gorengan tempe dan tahu Rp2000. Semur jengkol Rp1000 per buah. Semur telur dan telur balado Rp 4000. Cukup murah kan?


Kedai Nasi Uduk dan Nasi Ulam Ibu Yoyo saat ini dikelola oleh Komala yang merupakan generasi ketiga dari Ibu Yoyo.


Mulanya, H. Damro yang akrab disapa Yoyo lah yang merintis usaha ini pada tahun 1951.


Hingga saat ini, sudah banyak pengunjung yang menyantap kelezatan masakannya. “Yang datang itu memang banyaknya orang Tionghoa. Tapi kalau siang dan sore, banyak orang kantoran yang makan,” ujar Komala.


Aryo, salah satu penggemar nasi ulam mengaku, sangat senang masih ada hidangan khas Betawi yang memang sudah jarang ditemukan.


“Nasi ulam ya terkenalnya di sini. Rasanya enak, unik juga. Lauknya juga banyak. Jadi mau setiap hari ke sini juga enggak bosan. Apalagi deket sama kantor saya,” ujarnya.


Bila Anda Tertarik mencicipi keunikan rasa nasi ulam tersebut, bisa mendatangi Kedai Ibu Yoyo yang buka setiap hari mulai pukul 07.00 – 22.00 WIB. Selamat mencoba!






Sumber http://ift.tt/1jpvkSS

via suara.com

No comments:

Post a Comment