Sunday 30 March 2014

Parade Ogoh-ogoh Pertama Kali Digelar di Jalanan Kota Brussel

http://ift.tt/eA8V8J

Suara.com - Parade ogoh-ogoh yang merupakan rangkaian kegiatan menyambut Hari Raya Nyepi bertepatan dengan Tahun Baru Caka 1936.


KBRI Brussel, Belgia, juga ikut menyelenggarakan parade ogoh-ogoh dan menyusuri jalanan kota itu. Uniknya, parade ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di jalanan kota.


“Kegiatan tahun ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya diselenggarakan parade ogoh-ogoh di jalan raya, dan disepakati sebagai bagian dari program tahunan Welcome to Brussels,” kata Sekretaris Dua KBRI Brussel, Devdy Risa, Senin (31/3/2014).


Dikatakan Risa, sebelumnya jalan di Kota Brussel ditutup untuk pengamanan kehadiran Presiden AS Barack Obama.


Jalanan kembali ditutup untuk parade atau festival ogoh-ogoh menyambut Hari Raya Nyepi layaknya di Pulau Bali.


Parade diikuti ratusan warga Indonesia di Belgia, serta masyarakat Hindu Bali yang datang dari Belanda, Prancis, Jerman, Swiss dan Rumania. Prosesi ogoh-ogoh dipimpin oleh Ketua Masyarakat Hindu Bali di Belgia.


Prosesi ini juga bertepatan dengan festival Welcome to Brussels sehingga penutupan jalan di kota itu dilakukan atas dukungan kepolisian setempat.


Masyarakat Brussel menyambut antusias kehadiran parade empat ogoh-ogoh berukuran raksasa. Ogoh-ogoh menjulang hingga setinggi lima meter.


Ogoh-ogoh itu menggambarkan raksasa Detya Niwatakawaca, Arjuna menunggang kuda, Dewi Saraswati dan Hanoman.


Kemeriahan parade juga diwarnai sorak sorai peserta, gemerlap puluhan penari serta hentakan gamelan mengiringi laju barisan yang diikuti Duta Besar RI Arif Havas Oegroseno dan Burgemeister (Wali kota) Benoit Cerexhe.


Arif Havas Oegroseno mengatakan perayaan yang dihadiri tidak hanya oleh masyarakat Hindu Bali, namun juga dari berbagai unsur lainnya, menunjukkan nilai-nilai toleransi yang dimiliki Bangsa Indonesia tetap terjaga di luar negeri.


Dikatakannya, Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia yang merayakan seluruh hari besar keagamaan, dan untuk itu, perayaan Nyepi di Brussel dinilai penting untuk senantiasa diselenggarakan. (Antara)






Sumber http://ift.tt/1mm4P0x

via suara.com

No comments:

Post a Comment